tag:blogger.com,1999:blog-6307569749333461742024-03-20T05:48:36.411+07:00Today is Your FutureSebuah perspekif tentang masa depan.Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-62548251691786256642012-01-28T01:33:00.001+07:002012-01-28T01:34:15.888+07:00Dunia yang Paling BebasHidup terkadang terasa sangat kejam, betapa banyak keinginan yang tidak dapat Anda raih.<br />
<br />
Mungkin Anda ingin ditemani keluarga Anda, tapi ternyata tidak bisa. Mungkin Anda ingin mendapatkan seorang teman atau kekasih yang baik untuk Anda, tapi yang ada malah sebaliknya. Mungkin Anda ingin menemui seseorang yang Anda cintai, tapi tidak bisa karena ia sudah tidak lagi di dunia ini. Mungkin Anda bercita-cita menjadi anggota militer, tapi keterbatasan fisik membuat Anda tidak dapat bisa meraihnya. Atau bahkan Anda ingin hidup dengan berbagai aturan yang Anda mau, karena sudah bosan dengan berbagai aturan di dunia ini.<br />
<br />
<span class="fullpost">
Semua itu bisa Anda raih, setidaknya dalam pikiran Anda.<br />
<br />
Anda bebas membuat aturan, membuat jalan, bahkan membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin dengan sangat mudah. Pikiran hanyalah sebuah ruang hampa, tidak berbentuk, tidak nyata, namun memiliki sebuah kekuatan besar. Pikiran Anda yang mendorong Anda untuk maju, mundur, atau bertahan. Dan yang pasti, pikiran hanya akan menjadi tujuan terakhir bagi orang yang tersingkir dan tidak dapat meraih tujuannya di alam nyata.
</span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-45744147954631004242012-01-08T11:25:00.001+07:002012-01-28T01:34:17.293+07:00Ilmuwan tidak Boleh Bohong, tapi Boleh Salah<blockquote>Ilmuwan tidak boleh bohong tapi boleh salah, sedangkan politisi boleh bohong tapi tidak boleh salah.</blockquote><br />
<br />
Itulah sebenarnya kutipan yang hendak saya bahas pada tulisan ini.<br />
<br />
Memang benar bahwa ilmuwan tidak boleh bohong tapi boleh salah, suatu misal apabila seorang ilmuwan melakukan riset lalu gagal. Maka ia tidak boleh mengatakan bahwa risetnya berhasil, sebab hal itu hanya akan menyesatkan para ilmuwan lainnya. Ilmuwan tersebut harus mengatakan bahwa risetnya gagal serta membahas mengapa kegagalan itu dapat terjadi. Dengan demikian ilmuwan lainnya dapat menyempurnakan riset yang gagal tersebut pada aspek yang diduga menjadi penyebab kegagalan.<br />
<br />
<span class="fullpost">
Politisi harus selalu benar, bahkan jika perlu ia harus berbohong. Terkadang ada saja hal-hal yang harus ditutupi oleh seorang politisi demi kebaikan yang lebih besar. Misalnya ada isu keamanan yang apabila secara langsung diberitahukan kepada masyarakat suatu negara, maka akan menimbulkan ancaman stabilitas nasional.<br />
<br />
Sisi ilmuwan dan sisi potilik secara alami ada dalam diri manusia sekalipun manusia itu bukan seorang ilmuwan ataupun seorang politisi, bagaimana bisa?<br />
<br />
Sisi ilmuwan yang tidak membolehkan manusia untuk berbohong salah satunya ketika seseorang dihadapkan pada suatu kondisi jalan yang macet hingga berjam-jam. Lalu orang itu mencoba mencari jalur alternatif, akan tetapi orang itu gagal karena jalan tersebut buntu lalu ia kembali ke jalur utama yang sedang macet. Dalam perjalanan kembali menuju jalur utama ia mendapati pengendara lain yang sedang menuju arah jalan buntu, maka harus dikatakan bahwa jalan itu bukan jalur alternatif karena jalan buntu.<br />
<br />
Sisi politis ada dalam diri manusia setidaknya karena satu hal, yaitu kepentingan. Kepentingan tidak hanya ada pada lingkup negara atau pemerintahan saja, kepentingan ada di organisasi, institusi, perusahaan, dsb. Sebagai contoh, ada dua orang ilmuwan dari bidang sains dan teknik yang sedang melakukan riset pada suatu lab yang saat ini sedang dikepalai oleh orang dari bidang sains. Akan tetapi kepala lab tersebut mendapat tugas lain sehingga harus meninggalkan jabatannya, lalu ia menunjuk seorang dari bidang sains juga untuk menggantikan posisinya. Bukan tidak lain hal ini dikarenakan kepentingan, lebih tepatnya agar kepentingan ilmuwan yang sedang riset pada bidang sains tetap aman dan lancar.<br />
<br />
Manusia tidak bisa menjadi seorang ilmuwan lalu mematikan sisi politisnya, atau menjadi seorang politisi yang mematikan sisi ilmuwan dalam dirinya. Jika tidak percaya lihatlah organisasi yang di dalamnya terjadi tarik ulur kepentingan antar kelompok hitam dan putih, kiri dan kanan, dsb.
</span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-20364746035888101592012-01-07T05:26:00.003+07:002012-01-07T05:26:41.520+07:00Tidak Perlu Membuang Isi yang LamaApa yang Anda lakukan ketika ingin mengisi sebuah gelas dengan air putih, padahal gelas tersebut telah terisi penuh dengan sirup yang berwarna merah pekat?<br />
<br /><span class="fullpost">
Jawaban yang mungkin dari kebanyakan orang adalah membuang isinya dulu, baru diisi dengan air putih atau mencari gelas lain yang masih kosong.<br />
<br />
Tapi jawaban saya adalah langsung mengisinya dengan air putih. Gelas yang telah terisi penuh oleh sirup yang berwarna merah pekat tadi pasti akan over load (tumpah) sebagian isinya karena gelas sudah tidak mampu lagi menampung.<br />
<br />
Apa hasilnya? Sirup yang ada dalam gelas sudah tidak lagi berwarna merah pekat, melainkan warnanya menjadi memudar. Jika anda tambah lagi dengan air putih, maka isi dari gelas itu akan kembali tumpah dan warnanya menjadi lebih pudar lagi.<br />
<br />
Jika anda lakukan cara ini terus menerus, yakinlah gelas itu akan terisi oleh air putih seperti yang anda inginkan.
</span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-53545229301752016062011-12-31T09:08:00.000+07:002012-01-08T11:32:01.142+07:00Aku Akan Selalu MengejarnyaSebuah impian yang telah aku mimpikan selama bertahun-tahun harus aku tinggalkan karena aku tahu itu tidak sesuai untukku, karena aku berusaha memilih apa yang aku butuhkan dari pada yang aku sukai.<br />
<br />
<span class="fullpost">
Meski demikian aku akan selalu mengikuti dan mempelajarinya sebagai bukti bahwa aku pernah memimpikannya dan tidak akan pernah melupakannya.<br />
<br />
<iframe width="560" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/7nVX8w3tiJI" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>
</span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-9636523372533845372011-11-27T09:09:00.001+07:002011-11-27T09:13:02.150+07:00Saya Lebih Suka Memasak dengan Api Kecil<b>Sebuah Analogi</b><br />
<br />
Pernahkan Anda menggoreng ayam, daging, atau apapun yang sejenis itu? Saya yakin hampir semua orang pernah melakukan itu.<br />
<br />
Anda lebih memilih menggunakan api kecil atau api besar?<br />
<br />
Itu terserah Anda, kalau terburu-buru berangkat kerja mungkin Anda gunakan api besar. Tapi kalau tidak terburu-buru, sebaiknya Anda gunakan api kecil saja, mengapa?<br />
<br /><span class="fullpost">
Karena memasak dengan api besar hanya akan membuat bagian luar cepat berubah warna menjadi coklat, jika dibiarkan maka yang terjadi adalah gosong, sehingga dari tampak luar memang matang tapi didalamnya terkadang masih bau amis. Kalau Anda memasak dengan api kecil maka Anda butuh waktu yang tidak secepat memasak dengan api besar, tapi dengan menggunakan api kecil masakan Anda matang secara lebih merata, bagian dalamnya sudah tidak bau amis lagi.<br />
<br />
Memasak adalah suatu proses, yang menjadi input adalah barang mentah, semisal ayam, outputnya adalah ayam goreng. Dalam sebuah proses, waktu merupakan variabel penting yang harus diperhatikan, karena biasanya waktu menyangkut dengan banyak hal. Ketika Anda mengalami proses yang lama, bukan berarti Anda tidak bisa memasak. Tapi bisa jadi hasil masakan Anda justru menjadi masakan yang lebih sempurna, apalah artinya Anda bisa memasak secara cepat tapi hasilnya kurang baik?<br />
<br />
Jika Anda hebat maka Anda bisa memasak dengan waktu yang singkat, tapi membuahkan hasil yang maksimal. Tapi ingat, hukum alam menyatakan bahwa orang hebat itu tidak banyak, apakah Anda termasuk orang hebat didalamnya?
</span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-82978264820665556122011-11-05T11:03:00.001+07:002011-11-05T13:16:30.929+07:00IP Bukanlah Ukuran, karena IP Hanyalah Sebuah PilihanIP (indeks prestasi) bagi saya hanyalah sebuah pilihan, sama dengan ketika Anda memilih mau naik motor atau naik sepeda, tentu dengan segala konsekuensinya. Jika Anda naik motor, maka Anda akan cepat sampai tujuan, tapi harus mengeluarkan biaya untuk membeli bahan bakar. Tapi jika Anda menggunakan sepeda, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli bahan bakar, tapi Anda pasti akan merasa lelah karena sudah mengayuh sepeda, dan yang pasti perjalanan akan lebih lama. Tapi keduanya sama, mengantarkan Anda ke tempat yang Anda tuju.<br />
<br /><span class="fullpost">
Sayangnya, IP seringkali dijadikan tolok ukur oleh sebagian besar orang. Sebenarnya hal ini sangat wajar, namun akan sangat naif jika hanya menggunakan IP untuk mengukur pribadi seseorang. Maka dari itu, perusahaan melakukan serangkaian tes ketika merekrut karyawan-karyawan baru.<br />
<br />
Ketika sekarang Anda sudah diterima dan secara resmi menjadi mahasiswa suatu perguruan tinggi ternama, secara akademis Anda sudah bisa disebut berhasil. Anda sudah bisa dikatakan orang yang hebat, sebab Anda sudah mengalahkan banyak pesaing Anda untuk memperebutkan kursi tersebut.<br />
<br />
Selanjutnya Anda akan menerima perkuliahan di bangku yang telah Anda rebut dari banyak pesaing Anda tadi. Apa yang akan Anda lakukan? Disinlah letaknya Anda harus memilih, apakah Anda ingin menjadi mahasiswa dengan IP cumlaude, IP biasa saja, atau bahkan IP yang memalukan? Secara logika Anda pasti akan memilih untuk mendapatkan IP terbaik atau cumlaude, atau minimal IP yang biasa saja.<br />
<br />
Pertanyaan selanjutnya, setelah Anda menentukan pilihan. Apakah Anda mau menerima pilihan tersebut dengan segala konsekuensinya? Disinilah hati Anda akan berbicara. Banyak dari Anda bisa memilih namun tidak mampu menerima konsekuensi sehingga Anda putus asa ditengah jalan, tentu dengan berbagai alasan yang muncul.<br />
<br />
Setelah hati Anda berbicara, barulah fisik Anda yang bekerja. Ketika Anda sudah memilih, dan Anda bersedia menerima pilihan itu dengan segala konsekuensinya. Tapi ditengah perjalan Anda tiba-tiba mengalami sakit, yang mengharuskan Anda untuk beristirahat dalam jangka waktu yang lama? Lantas apa jadinya? Pilihan Anda akan lenyap begitu saja.<br />
<br />
Hal ini dikarenakan manusia memiliki tiga komponen utama, yaitu akal, hati, dan fisik. Masing-masing akan memberikan satu kata kunci, yaitu tau, mau, dan mampu.</span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-36205674377436266872011-11-01T12:03:00.000+07:002011-11-05T13:16:47.988+07:00Kewajiban Mahasiswa Hanyalah Mempersiapkan DiriMasa depan, mau tidak mau pasti akan datang, mau tidak mau akan semakin tua. Jika Anda adalah seorang mahasiswa, cepat atau lambat Anda pasti akan lulus. Setelah lulus Anda harus mencari nafkah untuk diri Anda sendiri, dan juga untuk anak dan istri Anda nantinya.<br />
<br />
<blockquote>Lantas pertanyaan yang timbul, sudahkah Anda siap?</blockquote><br />
<br /><span class="fullpost">
Waktu menjadi mahasiswa, harus Anda optimalkan diri Anda untuk mempersiapkan itu semua. Ketika Anda masih SMA, Anda akan mempunyai segudang tugas yang harus Anda selesaikan, kewajiban mengikuti bimbingan belajar dan sebagainya. Tapi ketika Anda menjadi mahasiswa, Anda akan lebih leluasa mengatur waktu Anda. Disinilah waktu yang sangat tepat untuk mempersiapkan diri.<br />
<br />
Secara garis besar, ada 3 jalan bagi seseorang untuk mencari nafkah, diurutkan mulai dari yang paling mulia (versi saya pribadi):<br />
<br />
<b>Tenaga Pengajar</b><br />
<br />
Tenaga pengajar yang dimaksud adalah dosen, guru, ustadz, pak kiyai, guru spiritual, dsb. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang paling mulia dan paling membawa keberkahan, meski kompensasi (dibaca gaji) yang diterima terkadang tidak sepadan. Dengan menjadi seorang pengajar, doa orang-orang yang telah Anda bimbing akan terus mengalir ke diri Anda, sekalipun Anda telah tidur dengan tenang di liang kubur nanti.<br />
<br />
Jika Anda berencana untuk mewujudkan itu, mulai sekarang Anda harus mempersiapkannya, agar nanti Anda benar-benar menjadi seorang pengajar yang handal. Jika Anda berniat menjadi seorang dosen, maka sudah mulai saat ini Anda harus membaca lebih dari teman-teman Anda. Anda sudah harus membiasakan diri dengan berbagai jurnal, riset, dsb.<br />
<br />
<b>Pengusaha</b><br />
<br />
Tentu yang dimaksud adalah pengusaha yang jujur, bukan pengusaha yang sering menyuap birokrasi untuk melancarkan bisnisnya.
Penguasaha merupakan pekerjaan yang mulia karena pengusaha telah memberikan kehidupan kepada orang lain, orang lain bisa mendapatkan kesejahteraan lebih di perusahaan Anda. Coba Anda bayangkan, betapa senangnya orang yang semula kehidupannya tak menentu, besok ia bisa makan atau tidak, ia tidak tahu, karena amat kekurangan. Tapi ketika ia bekerja di peusahaan Anda, ia mendapatkan kehidupan yang lebih baik.<br />
<br />
Mulai saat ini, jika Anda benar-benar ingin menjadi seorang pengusaha, terlepas di bidang apa usaha Anda nanti. Mulai sekarang Anda sudah harus berlatih untuk jeli melihat kondisi pasar, Anda sudah harus mulai membangun network, Anda sudah harus mulai belajar bekerja keras, dan yang tak kalah penting Anda juga harus mulai bisa untuk bernegosiasi.<br />
<br />
<b>Pekerja</b><br />
<br />
Dimanapun Anda bekerja, selama pekerjaan itu halal, Anda harus tetap mengupayakannya meski itu susah. Dengan menjadi seorang pekerja Anda telah mejadi orang yang mulia karena telah berupaya dengan semaksimal mungkin untuk memberi kehidupan kepada keluarga Anda. Setidaknya ketika Anda berniat menjadi seorang pekerja, Anda harus mulai belajar untuk berkoordinasi dengan orang lain. Lebih tepatnya Anda harus belajar untuk berorganisasi, mengkoordinir staff, melaporkan kepada atasan, menyampaikan gagasan, dsb.<br />
<br />
Dengan adanya tujuan yang jelas, saat ini Anda bisa memberikan prioritas pada bidang-bidang yang ingin Anda masuki di masa depan nanti. Jika Anda beniat menjadi dosen, mungkin IP 3,7 itu haram hukumnya, sebab seorang pengajar harus benar-benar tau tentang apa yang diajarkannnya. Jika Anda berniat menjadi pengusaha, mungkin IP minimal 3,00 itu sudah cukup, dengan catatan Anda juga serius untuk belajar menjadi pengusaha yang handal. Jadi Anda belajar dengan 2 beban sekaligus, yakni akademis dan non akademis (belajar menjadi pengusaha). Tapi akan sangat mengagumkan ketika dengan 2 beban ini, Anda tetap bisa meraih cumlaude. Kalau Anda ingin menjadi pekerja, mulai sekarang Anda harus belajar untuk menjadi orang yang patuh dengan tidak mencoba melawan arus, sebab ketika Anda mencoba melakukuan itu, bisa-bisa bos Anda memecat Anda. :)
</span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-70010904905432260852011-10-25T13:13:00.000+07:002011-11-05T13:17:04.236+07:00Memiliki Dua Sisi Kehidupan Itu Perlu<b>Mengapa Anda perlu memiliki dua sisi kehidupan?</b></br>
</br>
Ketika Anda hidup di masyarakat, sudah hampir bisa dipastikan Anda akan hidup dengan beragam tipe manusia. Dengan berbagai latar belakang yang ada, mau tidak mau Anda harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. Hal ini agar hubungan baik Anda dengan orang di lingkungan Anda tetap terjaga.</br>
<span class="fullpost"></br>
Secara umum sifat manusia adalah ingin dimengerti, jadi sebaiknya Anda mengerti tentang orang lain, sebelum Anda ingin dimengerti oleh orang lain. Ketika Anda hidup di lingkungan orang yang suka dengan humor, Anda harus bisa mengikuti humor mereka, minimal dengan membalas lelucon mereka dengan senyuman, jika Anda tidak bisa membalas dengan lelucon serupa. Hal ini penting untuk Anda lakukan, sekalipun Anda merupakan tipikal orang serius yang tidak suka humor.</br>
</br>
Dan yang paling penting, jangan coba-coba memulai topik pembicaraan yang berlawanan dengan orang di lingkungan Anda. Misalnya Anda hidup lingkungan dengan latar belakang masyarakat yang pendidikannya rendah, maka sudah selayaknya Anda berusaha untuk bergaya seperti mereka. Jika Anda berniat memberikan edukasi kepada mereka, maka ini harus dilakukan secara bertahap. Semisal Anda setuju dengan rencana pemerintah untuk mendirikan PLTN, dan Anda ingin mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat. Maka Anda tidak bisa dengan serta merta mengatakan bahwa Indonesia harus mendirikan PLTN sekalipun Anda sudah paham betul dengan cara kerja PLTN itu sendiri. Upaya ini harus Anda lakukan bertahap.</br>
</br>
Dengan memiliki dua sisi kehidupan, bukan berarti Anda hidup tanpa karakter, akan tetapi semua ini didasarkan pada keinginan bahwa Anda ingin menyesuaikan diri, bersosialisasi dengan masyarakat sekitar Anda tanpa menghilangkan karatker asli pribadi Anda.
</span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-76988945226160909862011-06-05T16:56:00.002+07:002011-11-05T11:42:59.819+07:00Pindah RumahBlog saya pindah ke alamat <a href="http://ibnmalik.net/" target="_blank">Ibnmalik.net</a>.Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-10126426291497613732011-05-11T14:37:00.003+07:002011-11-05T11:42:37.676+07:00Arti Penting Sebuah Visi<span style="font-style: italic;">Sebuah analogi</span><br />
<br />
Saya bersama teman saya rutin bermain bulutangkis pada hari Sabtu pagi, namun ada satu hal yang membedakan kami berdua, hal itu adalah niat. Saya bermain bulutagkis karena hanya ingin memenuhi kebutuhan diri saya, yaitu olahraga. Sudah bukan hal yang asing lagi bahwa setiap manusia wajib memiliki pola hidup yang sehat, salah satunya adalah dengan olahraga rutin. Berbeda lagi dengan teman saya, dia bermain bulutangkis karena dia ingin menjadi seorang pebulutangkis handal yang akan menggantikan Sony Dwi Kuncoro di ajang kompetisi bulutangkis internasional.<br />
<span class="fullpost"><br />Niat adalah sesuatu yang kecil, tak terlihat, namun memiliki dampak yang luas. Karena hal inilah saya puas ketika dapat bermain bulutangkis dan mengeluarkan banyak keringat, entah cara saya dalam memegang raket sudah benar atau belum, tidak masalah. Yang penting saya sudah berolahraga, saya sudah merasa puas. Tidak demikian dengan teman saya, bagi dia cara memegang raket adalah ilmu dasar yang harus dikuasai pebulutangkis sebelum beranjak ke ilmu atau teknik-teknik permainan yang lain.<br /><br />Di luar lapangan bulutangkis, aktivitas yang kami lakukan pun berbeda. Ketika ada waktu luang, saya lebih memilih untuk beristirahat, nonton TV, main facebook, baca-baca buku, komik, dsb. Akan tetapi teman saya lebih memilih untuk jogging, skipping, sit up, push up, dan kegiatan-kegiatan lain yang mampu menunjang kekuatan fisiknya, karena ia sadar bahwa seorang atlit harus memiliki kekuatan fisik yang cukup. Semua perbedaan ini adalah karena niat, niat awal yang kita tanamkan mencerminkan seluruh gerak langkah kita.<br /><br />Memang seperti itulah niat, anda tidak akan mungkin melangkah ketika anda tidak berniat untuk melangkah, anda tidak akan munkin pergi ketika anda tidak pernah berniat untuk pergi. Dan niat adalah urusan yang sangat pribadi, niat muncul dari kesadaran kita. Maka dari itu anda tidak pantas mengingkan seseorang untuk menjadi seperti anda, sebelum ada niat yang sama antara anda dan orang itu. Niat adalah pilihan, seseorang bisa saja memiliki niat yang baik, atau bahkan niat yang buruk. Tidak ada yang bisa memaksa seseorang untuk menjadi baik atau buruk, yang masih bisa anda lakukan hanyalah mempengaruhi, selebihnya adalah hak orang itu untuk memilih. Dan setiap pilihan mimiliki konsekuensinya..</span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-48469737925553919232011-02-07T19:13:00.004+07:002011-11-05T11:42:20.669+07:00Warnai Hari KitaSetiap orang pasti memiliki kesibukan tersendiri, sesuai dengan bidangnya masing-masing. Bagi para siswa, mereka sibuk dengan sekolahnya, mahasiswa sibuk dengan kuliahnya, pengusaha sibuk dengan bisnisnya, dan tentu karyawan sibuk dengan pekerjaannya. Akan tetapi, kita sadari atau tidak, kesibukan-kesibukan tersebut sangat menyita hampir seluruh waktu yang kita miliki. Sehingga hari-hari kita hanya terisi oleh kegiatan tersebut, kalaupun ada hari libur mungkin hanya kita gunakan untuk isrtirahat saja. Tak heran jika hari-hari kita terasa sangat membosankan, layaknya melihat foto monokrom zaman dulu, yang isinya hanya hitam dan putih.<br />
<span class="fullpost"><br />Pernahkah kita berfikir dan menyadari bahwa setiap dari kita pasti memiliki hobi atau ketertarikan terhadap bidang-bidang tertentu. Misalnya musik, seni, tari, bela diri, menggambar, desain, teknologi, dan sebagainya. Sebenarnya kita mampu membuat hari kita lebih berwarna dengan kegiatan-kegiatan tersebut, dan yang paling penting kita tidak perlu takut bahwa akfivitas utama kita akan terganggu dengan kegiatan tersebut. Karena kehidupan kita tidak seperti bola yang hanya memiliki satu sisi saja.<br /><br />Kehidupan ini layaknya sebuah berlian yang memiliki banyak sisi dengan kilauannya yang khas. Bidang yang sedang kita tekuni saat ini, atau apapun kegiatan utama kita, hanyalah salah satu cahaya kilauan sebuah berlian. Atau dengan bahasa yang lain, itu hanya salah satu pesona diri kita. Tapi bagaimana dengan sisi kehidupan kita yang lain? Kehidupan ini luas, dan mencakup banyak aspek. Dan kita tidak layak mengatakan bahwa hidup kita berakhir atau gagal ketika kita hanya melihatnya hanya dari satu sisi saja. Sudahkah kita membagi waktu sesuai dengan porsinya? Sudahkah diri kita berkilau layaknya berlian yang dilihat dari berbagai sisi? Jangan sampai kita sangat berkilau dari depan, tapi sangt suram jika dilihat dari belakang atau samping.<br /><br />Maka dari itu, sudah selayaknya kita terus berusaha dan belajar terus menerus untuk mengembangkan cahya yang kita miliki, dengan kegiatan-kegiatan yang positif yang mampu memberikan kilauan yang menjadi ciri khas kita di mata orang lain dan tentunya Sang Pencipta.</span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-47344376076377457022008-04-23T14:48:00.002+07:002011-09-17T16:10:07.562+07:00Sekolah dan KehidupanMungkin kita berpikir-pikir untuk apa kita sekolah? Jika saat ini kita belajar banyak mata pelajaran, baik pelajaran yang banyak menggunakan hitungan atau pelajaran yang banyak menggunakan hafalan. Sering timbul pertanyaan dalam diri kita, untuk apa semua itu? Jika di masa depan nanti kita ingin menjadi seorang dokter bukan seorang insinyur, lantas untuk apa kita belajar ilmu fisika? Memang secara sepintas tidak ada relasi yang kuat antara keduanya. Ilmu yang dipelajari diantara keduanya memang tidak ada hubungannya, akan tetapi dibalik semua itu ada hubungan yang kuat yang jarang kita pikirkan.<br /><span class="fullpost"><br />Ketika kita mengerjakan soal-soal fisika pasti ada diketahui, ditanya, dan dijawab. Untuk mengerjakan soal tentu banyak cara, kita harus pakai rumus yang mana? Semua tergantung dari yang diketahui dan yang ditanya dari soal itu apa. Sebagai contoh, ada soal yang didalamnya kita harus mencari jarak yang ditempuh oleh sebuah mobil. Sebelum kita menjawabnya, kita harus lihat terlebih dahulu apakah mobil itu bergerak beraturan atau tidak. Semua itu tergantung dari yang diketahui dalam soal itu, karena cara yang digunakan dalam pengerjaan soal itu pasti akan berbeda. Bagi kalian yang masih sekolah atau mungkin bagi anda yang telah lulus dari bangku pendidikan, benar begitu bukan?<br /><br />Jadi hubungan diantara keduanya terletak pada situasi saat ini (diketahui) dan harapan ataupun target yang anda inginkan (ditanya). Jika anda seorang dokter, anda ingin membuka praktek sendiri di rumah. Anda akan memiliki banyak hal untuk dipertimbangkan, mulai dari lokasi rumah anda, masyarakat di sekitar rumah anda, dsb. Tentu anda akan mempertimbangkan banyak hal mengenai hal itu, dan anda akan mengambil keputusan yang sesuai dengan kondisi anda. Jika anda sorang investor pasti anda akan mempertimbangkan banyak hal tentang budget yang anda miliki untuk diinvestasikan kemana. Pada hakikatnya semua sama. Jika anda seseorang yang sedang mencari kerja, anda pasti akan mempertimbangkan hal-hal berikut. Mulai dari skill yang anda miliki, perusahaan yang anda targetkan, serta gaji yang inginkan adalah faktor-faktor yang menjadi pertimbangan anda. Benar begitu bukan?<br /><br />Maka dari itu kita jangan pernah berpikiran sekolah yang sedang kita jalani ini sia-sia saja karena tidak sesuai dengan cita-cita kita di masa depan. Semua itu pasti ada manfaatnya bagi kita di masa depan, yang mungkin jarang kita sadari. Karena memang sistem pendidikan di negara kita seprti ini, jadi kita berpikir positif saja. Apalagi kalau kita saat ini masih duduk di bangku SMA semua pelajaran itu sangat kita butuhkan saat kita hendak memasuki perguruan tinggi. Pasti kita akan menjalani tes terlebih dahulu, dan untuk itu kita membutuhkan semua pelajaran tersebut.<br /><br />So, keep spirit ya..!<br /></span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-38616579879321678152008-03-08T10:18:00.001+07:002011-09-17T16:10:50.887+07:00Akar...<span style="font-weight:bold;">Tanpamu, apalah arti sebuah tanaman</span><br /><br />Pernahkah anda melihat sebuah tanaman? Saya yakin anda semua pasti sudah tau dan paham mengenai tanaman. Bahkan lebih dari itu, anda mungkin sudah paham tidak hanya morfologinya saja tapi struktur fisiologinya juga. Yang pasti orang awam pun tahu kalau sebuah tanaman memiliki beberapa bagian utama yang meliputi akar, batang, daun, bunga, dan buah.<br /><span class="fullpost"><br />Pernahkah terlintas dalam pikiran anda akan komponen utama tanaman tersebut? Kesemuanya memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain, akan tetapi perbedaan fungsi tersebut saling mendukung agar tumbuh tanaman yang indah serta buahnya dapat dirasakan nikmatnya. Sebenarnya tidak hanya buahnya saja, daun, batang, bahkan akar sebagaian tanaman juga ada yang bisa dikonsumsi. Baik sebagai bahan makanan ataupun sebagai obat, tak satu pun bagian dari tanaman itu yang terbuang sia-sia.<br /><br />Namun ada satu bagian dari tanaman itu yang bernasib agak malang, dialah akar. Akar berfungsi sebagai tumpuhan tanaman, selain itu akar juga berfungsi untuk mengambil air dan mineral dari dalam tanah. Tapi kebanyakan orang tidak pernah memperhatikannya. Orang-orang lebih cenderung untuk melihatnya indahnya batang dan daun ketika dibonsai, segarnya buah, serta keindahan dari sebuah bunga. Kebanyakan tanaman memiliki nilai jual yang sangat tinggi karena faktor-faktor itu (batang, daun, buah, dan bunga). Akan tetapi daun, buah, dan bunga sangat membutuhkan keberadaan akar tersebut. Artinya, mereka tidak dapat tumbuh tanpa kehadiran akar.<br /><br />Akar memiliki fungsi yang sanagt vital dalam tanaman, tak satu pun tanaman yang dapat hidup tanpa akar. Akar begitu tulus mlayani kebutuhan batang, daun, buah, dan bunga tanpa mengharapkan imbalan apa pun dari mereka. Bahkan ia sampai memperbanyak dirinya, baik kedalam tanah hingga ke segala arah. Namun pernahkan anda jumpai orang yang begitu memuliakan akar? Sangat jarang bahkan tidak ada sama sekali. Akar tidaklah membutuhkan sebuah pujian ataupun sejenisnya, ia sangat senang sekali ketika batang, daun, buah, dan bunga tumbuh subur.<br /><br />Itulah akar, sesuatu yang sangat vital keberadaanya. Tak seorang pun yang memperhatikan keberadaanya, akan tetapi ia sangatlah berarti bagi tanaman. Tanpanya, tanaman hanya akan menjadi sampah yang harus segera dibuang.<br /><br />Banyak pelajaran yang dapat kita ambil darinya.<br /></span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-32017051925283745092008-02-19T19:47:00.004+07:002008-02-22T06:57:37.743+07:00Breaking Session, Sudah Berakhir...Beberapa waktu lalu kelurga besar SMA Negeri 11 Surabaya telah mengadakan Ulangan Akhir Semester, sehingga para anggota keluarga bersiap-siap untuk menghadapi kehadirannya. Para guru sibuk mempersiapkan soal untuk para muridnya, sedangkan para siswa sibuk belajar untuk menyambut hiburan yang hanya datang sekali dalam satu semester. Demikianlah pandangan salah seorang guru (Pak Yono, matematika), beliau menganggap soal hanyalah sebuah hiburan yang tidak perlu untuk ditakuti. Apalagi sampai membuat kita sampai frustasi karenanya, menurut beliau itu tidak benar. Saya sebagai siswa, juga harus menyiapkan UAS itu. Waduh, kok jadi curhat ya??? <br /><span class="fullpost"><br />Karena hal itulah kegiatan blogging harus ditunda dulu, bukan berarti tidak ngeblog untuk selamanya. Mungkin tidak hanya saya saja, tapi teman-teman yang lain juga. Tidak cukup sampai disitu, setelah UAS berakhir saya juga harus mengikuti remidi untuk beberapa mata pelajaran. Jadi mau tidak mau saya harus belajar lagi, yaaahh bloggingnya tertunda lagi. Dan yang terakhir terima raport, mengingat banyak nilai yang mengalami penurunan saya juga harus bersiap untuk menerima pesan-pesan dari orang tua karena hal ini. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, saya juga harus membuat komitmen untuk semester dua ini. Agar semua yang buruk-buruk pada semester satu tidak terjadi lagi.<br /><br />Kini semuanya sudah berlalu, rencana kedepan sudah tersusun. Blogging sudah siap untuk dimulai kembali, ini adalah posting pertama saya setelah diadakannya UAS itu. Kedepannya saya sangat berharap untuk bisa menuangkan ide-ide saya dalam blog saya, yang mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi orang yang membacanya.<br /><br />::: Baru kali ini saya menceritakan pengalaman saya dalam blog, I've never done this before. :::<br /></span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-4989239355366573042008-01-11T21:25:00.001+07:002008-01-11T21:30:20.144+07:00Masa Indah yang Terlewatkan<h3>Sebuah Analogi Kehidupan</h3><br /><br />Suatu masa yang penuh dengan keindahan, yang dirasakan oleh wajah-wajah yang penuh senyuman dan canda tawa.<br />Sebuah kondisi yang tidak terjadi pada semua insan.<br /><span class="fullpost"><br />Masa fermentasi yang berada pada suhu dan kelembaban yang salah.<br />Tidak lain, hanya akan membuat tempe itu menjadi rusak bahkan busuk dan harus dibuang.<br /><br />Sebuah dahan tempat buah bergantung, harus patah dan takkan lagi bisa disatukan.<br />Hingga akhirnya, satu dari dahan itu harus hilang ditelan bumi.<br /><br />Suatu masa yang harus dilalui dengan tetesan air mata.<br />Sebuah kesedihan yang harus ditelan mentah-mentah tanpa air ataupun sejenisnya.<br />Sebuah sinar penderitaan yang harus ditatap dengan mata telanjang.<br /><br /><b>Semua itu, tidak lain adalah sebuah tiket yang harus ditebus untuk memasuki gerbang kehidupan yang lebih baik di masa depan.</b></span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-64827914322942785212008-01-06T14:37:00.000+07:002008-01-06T14:49:02.527+07:00Multiple SkillTidakkah anda melihat bahwa saat ini sedang gencar-gencarnya iklan prosesor dengan kekuatan ganda. Teknologi prosesor terbaru yang sedang ngetrend saat ini, yang terus dikembangkan oleh para produsen. Biasanya terdapat kata 'duo' pada produk tersebut, misalnya Intel Centrino Duo atau Intel Core 2 Duo. Prosesor tersebut bisa bekerja dua kali lebih banyak dari pada prosesor yang lain. Mohon maaf, saya tidak bermaksud untuk mempromosikan produk tersebut tapi saya hanya mencoba untuk memberikan sedikit gambaran tentang apa yang akan saya bicarakan dalam artikel ini.<br /><span class="fullpost"><br />Kita sebagai manusia juga berpotensi memiliki banyak keterampilan, sebagaimana prosesor itu. Memang tubuh kita satu, tapi jika kita memiliki banyak kemampuan kita akan bisa meraih banyak keutungan dari situ. Jika kita berprofesi sebagai seorang karyawan di salah satu perusahaan, tetapi tiba-tiba tanpa kita kita duga kita di-PHK karena perusahaan kita gulung tikar. Jika kita memiliki sebuah kemampuan lain, itu dapat menolong kita di saat-saat seperti itu. Apabila kita mahir mengoperasikan komputer, kita bisa menjadikan itu sebagai sumber penghasilan kita. Kita bisa menjadi guru komputer bagi anak-anak SD yang ingin menguasai program Office (word, power point, excell, dsb.) misalnya seperti itu. Dan masih banyak yang lain, tinggal kita sesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing.<br /><br />Bayangkan jika seandainya kita sekarang sedang berada dalam kondisi sulit seperti itu, namun kita tidak mempunyai keterampilan lain. Terus kita mau hidup pakai apa? Mungkin saat ini kita berpendapat, buat apa kita harus mempelajari hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan bidang kita. Memang pandangan itu tidak sepenuhnya salah, tapi di saat-saat sulit seperti itulah hal semacam itu kita butuhkan. Tidak ada salahnya kan jika kita mulai saat ini mulai membangun skill yang sesuai dengan bakat kita masing-masing. Karena hal itu adalah cadangan pemasukan kita di saat-saat sulit seperti itu.</span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-90468727882196443972007-12-26T22:00:00.000+07:002007-12-26T22:03:46.898+07:00Now, Past, and FutureTak terasa waktu telah berlalu begitu cepat, kini kita telah tiba di penghujung tahun 2007. Sebentar lagi kita segera memasuki tahun baru 2008. Tentu banyak hal yang sudah kita lakukan selama satu tahun lalu. Mulai dari hal-hal yang membawa pengaruh kecil hingga hal-hal yang membawa pengaruh besar dalam kehidupan kita. Tentu setiap orang selalu menginginkan masa depan yang selalu lebih baik dari hari ini. Namun dalam pelaksanaannya, tidaklah selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Secara sengaja atau tidak, kadang kita ternyata sebaliknya. Tidak seperti yang kita inginkan, kita menjadi lebih buruk dari pada masa-masa sebelumnya.<br /><br />Saat ini (penghujung tahun 2007) merupakan saat yang tepat bagi kita untuk menyusun langkah-langkah apa saja yang akan kita ambil dalam menyongsong tahun depan. Karena ada yang mengatakan bahwa Today is Your Future. Memang sekarang adalah masa yang sangat menentukan masa depan kita besok. Jika saat ini kita salah mengambil langkah (salah berencana) itu artinya kita sama dengan merencanakan kegagalan. Maka sudah selayaknya kalau kita sekarang menyusun resolusi yang tepat untuk menyongsong satu tahun kedepan.<br /><span class="fullpost"><br />Masa yang lalu merupakan guru (pemandu) bagi kita untuk menyongsong satu tahun kedepan. Selama satu tahun yang lalu, tentu kita banyak menerima banyak pengalaman.<br />Pengalaman yang menyenangkan maupun yang menyakitkan, semua itu pasti mengandung banyak pelajaran didalamnya. Dari sanalah kita belajar agar semua hal yang buruk tidak akan terjadi lagi dan segala hal yang baik agar bisa menjadi lebih baik lagi. Bukankah pengalaman adalah guru yang terbaik bagi kita? Saya yakin bahwa semua orang tahu akan hal itu. Sudah selayaknya kalau kita menggunakannya sebagai pemandu kita untuk menyusun resolusi satu tahun kedepan.<br /><br />Masa depan adalah tempat yang didalamnya tersimpan banyak mimpi kita. Diantara kita pasti memimpikan sesuatu yang indah tentunya. Namun satu hal yang menjadi pertanyaan kita bersama, bagaimana kita merealisasikan mimpi kita itu? Karena tidak jarang orang yang gagal meraih impiannya. Momen ini adalah masa penggapaian mimpi kita, jika kita belum bisa menggapainya maka kita kumpulkan segala skill yang kita butuhkan untuk meraih impian kita itu mulai saat ini.<br /><br />Tahun baru, Harapan baru, Semangat baru, tentunya dengan Motivasi yang baru pula.<br />Selamat jalan, semoga sukses meraih mimpimu.<br /></span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-27397821260263701652007-12-08T09:47:00.000+07:002007-12-08T12:28:10.219+07:00Jangan Pandang Sebelah MataMasalah pasti datang silih berganti dalam hidup ini. Tentu setiap orang akan memandang suatu permasalahan dengan gayanya sendiri-sendiri. Suatu masalah itu akan bisa berubah menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bagi yang bersangkutan maupun orang sekitarnya. Tapi bisa juga sebaliknya, suatu masalah itu akan bisa menjadi sesuatu yang menjerumuskan apabila kita memandangnya dengan cara yang salah.<br /><br />Yang sangat ditakutkan apabila kita memandang suatu permasalahan itu secara sebelah mata. Kita memandang masalah itu hanya dari satu sisi saja. Kita tidak memandang suatu permasalahan itu pada sisi yang lainnya. Kita tidak bisa menilai sisi positifnya saja, tapi sisi negatif dari masalah tersebut juga patut kita pertimbangkan. Penilaian masalah yang hanya dari satu sisi saja, tidak jarang menimbulkan kesalahpahaman. Tentu sebuah keadaaan yang sangat tidak kita ingikan bukan?<br /><span class="fullpost"><br />Dalam keseharian kita, sering kita jumpai hal-hal seperti ini. Sebagai seorang pelajar yang masih duduk di bangku SMA, saya sering melihat sikap seorang pengajar yang demikian. Tatkala ada seorang siswa yang mengatakan ‘saya paham’, ‘saya bisa’, ‘saya mengerti’, dsb. Biasanya hal itu diartikan bahwa perkataan itu merupakan jawaban dari seluruh siswa yang ada dalam kelas itu, meskipun hanya satu atau beberapa anak saja yang berkata demikian. Tidakkah disadari, bagaimana dengan keadaan siswa yang lain. Karena tidak semua siswa bisa dengan mudah mengerti dengan apa yang telah dia terangkan.<br /><br />Seharusnya tidaklah demikian. Memang kita ketahui bersama bahwa sistem pendidkan kita menuntut siswa untuk mandiri. Tapi ilmu yang kita dapatkan dari seorang pengajar sangatlah berbeda dengan kita baca sendiri dari buku. Jika kita hanya membaca dari buku, tidaklah sepaham ketika kita diterangkan oleh pengajar kita. Jadi, meskipun keadaan kita seperti ini peran pengajar sangat tetap diperlukan.<br /><br />Diluar masalah sekolah hal-hal yang seperti ini juga tak jarang kita jumpai. Yang pada akhirnya apabila suatu permasalahan yang terjadi pada seseorang apabila disikapi dengan sebelah mata, juga bisa berakibat fatal. Bahkan bisa menjadi fitnah bagi yang bersangkutan. Oleh sebab itu, tidak ada hal yang yang harus kita lakukan kecuali membenahi cara kita dalam memandang suatu masalah. Kita sudah sepantasnya untuk melihat suatu permasalah dengan lebih cermat, serta berhati-hati dalam mengambil kesimpulan dari suatu permasalahan yang ada.<br /></span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-10430041114778162502007-09-29T16:02:00.000+07:002007-10-16T12:27:12.955+07:00Idul Fitri, mengapa harus baju baru?Takbir, tasbih, dan tahmid selalu menggema di telinga kita, taktkala kita telah selesai menunaikan puasa selama satu bulan lamnya. Pada saat itu pula masyarakat tengah sibuk menyiapkan pakaian terbaik mereka untuk menyambut kedatangannya. Sebuah fenomena yang tidak asing lagi yang kita saksikan di tengah masyarakat kita. Dahulu, entah siapa yang memualinya? Yang pasti fenomena ini telah mengakar pada masyarakat kita. Dalam keadaan lapang maupun sempit, mereka terus berusaha untuk membeli baju baru. Hal ini terbukti ketika kebanyakan masyarakat rela berjubel-jubel di department store maupun pasar tradisional demi mendapatkan pakaian terbaik ketika menjelang lebaran. Memang tidak ada salahnya kita mengenakan pakaian terbaik dikala kita kembali suci layaknya bayi yang baru dilahirakan dari kandungan ibu.<br /><span class="fullpost"><br />Namun yang sangat dicemaskan, jangan-jangan kita sendiri lupa akan makna dibalik perayaan Idul Fitri itu sendiri. Satu hal yang terpenting adalah kita kembali suci setelah kita menjalani puasa yang kita lakukan selama satu bulan di Bulan Ramadhan lalu diakhiri dengan zakat fitrah sebagai sarana untuk menyucikan jiwa. Dan yang terakhir, kita sempurnakan dengan saling bersilaturrahmi sambil bermaaf-maafan diantara kita. Hablumminallah wa hablumminannas kita telah kita penuhi. Kita pun kembali memulai kegitan kita seperti semula dengan jiwa baru, semangat baru, dan tentunya dengan harapan baru pula. Itulah poin terpenting yang dapat saya ambil dari perayaan Idul Fitri.<br /><br /><center><b>Taqobbalallahu Minna Wa Minkum.<br />Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H.<br />Mohon Maaf Lahir dan Batin.</b></center><br /></span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-27963623901897654772007-09-25T12:10:00.000+07:002007-10-16T12:26:48.358+07:00Sekolah Vs Main GameBagi saya sekolah tidaklah beda dengan main game, puzzle, atau sejenisnya. Hal ini dikarenakan banyaknya persamaan diantara keduanya. Dalam segi bentuk memang berbeda, tapi pada hakikatnya sama. Saya memang bukanlah sebuah gamer sejati, tapi saya tau beberapa hal mengenai game. Sebuah contoh, ketika kita ingin menuju sebuah ruangan tertentu dalam sebuah misi, maka terlebih dahulu kita harus menemukan kunci atau mngaktifkan panel-panel tertentu untuk masuk dalam ruangan itu. Dalam pelajaran, kasus seperti ini sangat sering kita jumpai. Apabila kita berhadapan dengan rumus, biasanya terdapat variabel yang belum diketahui. Maka kita harus mencarinya terlebih dahulu dari bahan-bahan yang ada. Mau tau lebih banyak persamaannya? Simak beberapa uraian singkat di bawah ini:<br /><span class="fullpost"><br />nama pelajaran : nama game<br />bab pelajaran : level game<br />rumus : senjata<br />soal : musuh yang harus kita taklukkan<br />rumus cepat : cheat code<br />dsb.<br /><br />Semakin banyak senjata yang kita miliki, maka kita semakin mudah mengalahkan musuh bukan?<br /><br />Semua ini saya tulis bukan untuk mengurangi semangat kita dalam belajar. Tetapi sebaliknya, saya berharap artikel ini bisa membuat kita lebih semangat dalam belajar, sebagaimana kita bersemangat kalu kita sedang bermain game. Ini hanyalah opini saya mengenai sekolah, kalian setuju atau tidak itu terserah kalian. Jangan pernah berputus asa kalau kalian gagal (remidi) atau bahkan tidak naik kelas. Itu artinya kalian harus mengulangi stage atau level yang sama dalam game. Jangan anggap kegagalan kalian sebagai hal yang menyeramkan. Dalam sebuah game kekalahan merupakan hal yang sudah biasa terjadi. Walaupun demikian, adakah gamer yang mau kalah dalam bermain game? Tentu tidak ada. Semua gamer ingin menampilkan yang terbaik dari dirinya, yaitu sebuah kemenangan. Demikian juga dengan sekolah.<br /><br /><b>GOOD LUCK !!!</b><br /><br />Mohon maaf apabila ada kesalahan konsep dalam artikel ini. Kritik dan saran tetap saya nantikan.<br /></span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-91876316643046804352007-08-21T16:19:00.000+07:002007-10-16T12:26:22.402+07:00Lebih dari sekedar seremonialEmpat hari yang lalu (17 Agustus) merupakan hari yang penuh makna bagi bangsa kita. Pada hari itu bangsa kita terbebas dari campur tangan penjajah (merdeka). Banyak cara yang dilakukan masyarakat kita untuk memperingati hari kemerdekaan itu. Mulai dari upacara bendera hingga malam tasyakuran. Namun sayangnya, itu hanya sebagai seremonial saja. Akan tetapi satu hal yang terpenting yang patut kita renungan bersama, apa yang sudah kita berikan untuk bangsa ini?<br /><span class="fullpost"><br />Kita sebagai generasi penerus tentunya harus bisa meneruskan perjuangan para pahlawan yang telah susah payah mendapatkan kemerdekaan demi kita. Kalau kita melihat kondisi negara kita saat ini yang boleh dibilang ‘kacau’, lantas apakah kita akan membiarkannya begitu saja? tentu tidak. Momen ini merupakan momen yang tepat bagi kita untuk melakukan pembenahan. Kita lakukan mulai dari diri kita sendiri. Sepintas hal ini terlihat biasa-biasa saja, namun sebenarnya hal ini bisa membawa perubahan besar bagi bangsa kita. Jika tiap-tiap individu yang ada di bangsa ini adalah individu-individu yang hebat, maka bangsa ini tentu akan menjadi bangsa yang hebat pula. Karena kesuksesan bangsa merupakan akumulasi dari kesuksesan individu-individu yang ada di dalamnya. Tidak hanya pemimpinnya saja yang hebat, tetapi siapun yang tinggal di Negara ini haruslah orang yang hebat pula. Dalam mencapai kesuksesan, kita tidak mungkin bisa mendapatkannya dengan mudah begitu saja. Harus ada usaha yang keras serta perencanaan yang matang. Sebab kalau kita gagal berencana, itu berarti kita sedang merencanakan kegagalan, bukan? Dan satu hal penting yang tidak boleh kita lupakan, optimis!<br /></span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-59290233876503347702007-08-14T20:17:00.000+07:002007-10-16T12:24:57.605+07:00Promosi blog lewat friendster, why not?Friendster merupakan media yang sangat tepat bagi kita untuk menambah teman, khususnya di dunia maya. Kebanyakan teman-teman kita menghiasi friendster mereka dengan hiasan-hiasan yang mereka ambil dari situs-situs tertentu. Apabila diklik, kita akan dibawa pada situs penyedia layanan tersebut. Sebenarnya kita bisa membuat sendiri kreasi yang menarik, baik dalam memberi comment maupun media. Apabila kreasi kita itu terlihat sangat unik, biasanya orang tertarik untuk mendapatkan sumbernya. Karena yang membuat kita sendiri maka kita bisa memberi link menuju blog kita. Dengan begitu blog kita akan sering dikunjungi orang dan tak heran kalau statistik pengunjung blog kita meningkat secara signifikan.<br /><span class="fullpost"><br />Blog kita memang perlu untuk diketahui banyak orang karena disitulah tempat kita menuangkan pikiran-pikiran serta ide-ide, yang mungkin saja bisa memberikan manfaat bagi orang lain yang membacanya. Terlebih lagi jika tulisan kita itu bisa menciptakan perubahan besar bagi lingkungan kita (perubahan positif). Karena sebaik-baik orang adalah orang yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain, begitu bukan?<br /></span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-42754787391937398882007-04-28T10:13:00.000+07:002007-10-16T12:22:18.289+07:00Teks BergerakPernahkah anda melihat teks bergerak pada halaman web? Saya yakin, pasti anda semua pernah melihatnya. Apakah anda ingin menerapkannya dalam blog anda? Sebenarnya tidak sulit, anda bisa membuatnya di Ms. Frontpage. Kemudian anda tinggal copy kodenya ke dalam HTML blog anda. Atau anda bisa copy kode yang sudah tersedia berikut ini.<br /><br />Anda berminat? Ikuti langkah-langkah berikut ini:<br /><span class="fullpost"><br />1.Loginlah ke blogger anda.<br />2.Klik template pada dashboard blog anda.<br />3.Temukan kode HTML berikut pada template blog anda.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAmrvTGMpz9myTurhyphenhyphenQKdTQ8FPoURmFAzZSkUS4yS3fZxoRD7htVf71mYosjiHkxf0DZ3e8y5dn77l7hAESwdtJz62n-CkUK45XyAT0Ld53PbhNvgUhEwuhgfRVW-sO1xdROIaeDHgPUVR/s1600-h/img_1.png"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAmrvTGMpz9myTurhyphenhyphenQKdTQ8FPoURmFAzZSkUS4yS3fZxoRD7htVf71mYosjiHkxf0DZ3e8y5dn77l7hAESwdtJz62n-CkUK45XyAT0Ld53PbhNvgUhEwuhgfRVW-sO1xdROIaeDHgPUVR/s320/img_1.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5058312579026189842" border="0" /></a><br />4.Letakkan kode di bawah ini<br /><textarea><p><i><font face="Verdana" color="#FFFFFF" size="5"><br /><marquee bgcolor="#808080">xxx</marquee></font></i></p><br /></textarea><br />pada kursor seperti gambar berikut.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbcOFGQSEuzMWX3bWgNNUCRyOjNknKlI0jM20jS-JhRG5NDuLLZTq08_GQ8gpAyD2iK1XiYmIvAWmaauHn-L_xUMPcdKcHwIvtVM_tBJd1SNEmQG77evICrqY17fm25eEdxHB-oNv0qSyx/s1600-h/img_2.png"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbcOFGQSEuzMWX3bWgNNUCRyOjNknKlI0jM20jS-JhRG5NDuLLZTq08_GQ8gpAyD2iK1XiYmIvAWmaauHn-L_xUMPcdKcHwIvtVM_tBJd1SNEmQG77evICrqY17fm25eEdxHB-oNv0qSyx/s320/img_2.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5058313206091415090" border="0" /></a><br />5.Ubahlah ‘xxx’, sesuai kalimat yang anda inginkan.<br />6.Klik save template changes, untuk menyimpan.<br />7.Akseslah blog anda, untuk melihat hasilnya.<br /><br /><i>Good Luck!</i><br /></span>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-89462777344708549732007-03-24T13:05:00.000+07:002011-11-05T11:41:56.365+07:00The Dolphin<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsqtR5XfWhB-M6SliGpmZFGqKMMPmYYO0laoZ9vu3QQYBrLFhDdsNkSLra7SkMdFQo-1IrwKOaa5xJRn9X81YEjayJ2UiH3P6Ldpi0-dFcqyUht8nPauSxmPs3SNeE8P44PkAQkZvSnGsq/s1600-h/filipper.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5045368590966419858" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsqtR5XfWhB-M6SliGpmZFGqKMMPmYYO0laoZ9vu3QQYBrLFhDdsNkSLra7SkMdFQo-1IrwKOaa5xJRn9X81YEjayJ2UiH3P6Ldpi0-dFcqyUht8nPauSxmPs3SNeE8P44PkAQkZvSnGsq/s320/filipper.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a>Idris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-630756974933346174.post-65551248184039946902007-03-20T16:32:00.000+07:002007-10-16T12:21:09.504+07:00CryptogramHave you ever heard about cryptogram? Yes, in my opinion it’s a way to write something by using code. You can’t read it, if you haven’t solved the code first. The code depends on the writer, he can give you the easy code or hard one. So you must be smart to solve it. If we want to write ‘HOME’, we can write it with GNLD or GINPLNDF and so on. I sure that you can solve the code above. Now, can you read this code below?<br />1.IFBWFO<br />2.DG JQPGUVIdris Ibnu Malikhttp://www.blogger.com/profile/14640675844208771798noreply@blogger.com0